Selasa, 05 April 2011

Ketika Ku Melihat

Ketika ku Melihat

Waktu aku dengerin lagu "Syukur" ungu,

Aku mengingat seseorang.

Orang itu adalah pedagang pisang, yang biasanya dipasar/dipinggir jalan.

Entah kenapa aku mengingatnya.

Ia pernah menawarkanku "mbak pisangnya"

Aku menjawab dengan senyum "enggak bu." karna, pada saat itu aku tidak punya uang.

Aku ingin berbagi kebahagiaanku ini dengan orang lain.

Tapi apadaya, aku selalu tidak ada uang.

Aku ingin melihat orang yang "maaf" kurang mampu, tersenyum :)

Aku bahagia jika ada orang yang menyisihkan sebagian uangnya untuk diberikan.

Waktu TK, diajarkan klo ada nenek nyebrang dibantu.

Kalau ada orang yang membutuhkan ditolong.

Kalau ada uang, sisihkan buat pengemis.

Tapi kenapa seakan ini MUSNAH?

Pemerintah dengan kebijakannya, melarang memberi "maaf" pengemis uang.

Tapi, ada pengentasan kemiskinan.

Rakyat sudah membantu dengan uangnya.

Jika ia tak ada uang, mau makan apa?

Dia juga butuh makan, hidup dll.

Pekerjaannya hanya itu yang diandalkan.

Jika, pemerintah mau rakyat ini tidak ada kemiskinan.

Tolong, berikan ia lapangan pekerjaan. (termasuk, agar bebas kemacetan).

Saya, minta maaf kalau dicerita ini

Berbeda jalur dengan judulnya.

Sebenarnya, mau nulis tentang pedagang itu. Tapi nabrak kesana kesini. Jadi mohon maaf. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar